Setengah sholeh setengah tidak

Jika semua orang tua muslim di dunia ini ditanya, apa harapannya terhadap anak-anak mereka tentu jawabannya dengan serentak "ingin punya anak sholeeeeeeeeehhhhhhhh........" klise memang, tetapi seharusnya demikian. Masalahnya adalah setiap kepala memiliki batasan dan definisi yang berbeda-beda tentang bagaimana profil anak sholeh.

Saat liburan ramadhan lalu, ada cerita lucu aku geli dibuatnya. Seorang anak perempuan muridku bercerita padaku, kalau ia benar-benar bingung dengan sikap mamanya "gimana tidak, coba ibu bayangkan..., di pesantren ini aku kan diajarin untuk menutup aurat dari ujung rambut sampai ujung kaki, karena semua jengkal tubuh wanita itu kan aurat sehingga saat kembali pulang ke rumah orang tuaku, aku selalu mengenakan jilbab dan kaus kaki jika keluar rumah. Suatu hari ibuku menyuruhku mengambil cepat-cepat jemuran baju di luar rumah karena hari akan hujan, tentu saja aku pun sibuk berpakaian lengkap mengenakan kerudung, baju panjang dan kaus kaki sehingga agak lama sedikit. Mamaku tidak sabar melihatku dan berteriak.......aduh ni anak apa-apaan sih pake kerudung dan kaus kaki segala kan cuma ambil jemuran di halaman belakang saja....cepaaaaaaaatttttt.....mau hujan..Akhirnya karena aku lupa menyimpan kaus kakiku jadi agak lama untuk melakukan perintah mamaku, jemuran mamaku sedikit terkena hujan, meledak deh marah mamaku...sampai keluar kata-kata, aduh ini anak dimasukin ke pesantren itu kan agar nurut sama orang tua, jadi anak sholeh,,kenapa ya Allah anakku jadi begini, disuruh ambil jemuran aja lama susah sekali, pake acara cari-cari kaus kaki segala, masa ke belakang rumah aja musti pake kerudung dan kaus kaki???diajarin apa sama ustdz di pesantren kamu koq jadi begini, terlalu fanatik. Mama kan masukin kamu ke pesantren agar kamu jadi anak sholeh, nurut sama perintah orang tua dan tidak membangkang jika dinasihati.

Anak itu mengatakan sama mamanya kalau berjilbab itu merupakan salah satu ciri anak sholeh, ajaran Rasulullah yang harus ditaati eh..mamanya bilang iya..taat sih taat tapi jangan terlalu taat begini...., sholeh sih sholeh tapi jangan terlalu sholeh begini, anak itu pun bingung dibuatnya.
Aku pun geli mendengarnya, aku yakin bukan hanya mama anak ini saja yang berpikiran serupa, banyak orang tua yang memiliki sifat seperti ini, di satu sisi mereka berharap anak-anak mereka menjadi anak yang baik, sholeh dan menjadi hamba Allah tetapi di sisi lain mereka pun tidak ingin anak-anak mereka terlalu taat dan seolah-olah bersikap beda dengan kebiasaan masyarakat, berkarakter tidak seperti kebanyakan orang, bingung kan...???

Sikap inilah yang membuat anak menjadi bingung, plin plan. Menjadi muslim yang hanya setengah-setengah saja, menjadi sholeh yang hanya setengah-setengah saja, padahal Allah sudah mengajak kita untuk memasuki Islam itu secara kaffah (menyeluruh) tidak setengah-setengah. Mengambil sebagian ayat Allah yang ia sukai dan menjauhi ayat Allah yang tidak disukai. Sikap inilah yang harus kita tepis jauh-jauh. Komitmen dan konsekuen merupakan sikap yang wajib dimiliki siapa pun yang mengaku dirinya mukmin.


Wallahua'alam bishowab

Penulis : Rina Mutaqinah Taufik